Selamat siang AVVARENTS, khusus di kategori ini saya mau berbagi dan bercerita soal, mana yang terbaik ketika membeli mobil. Apakah harus membeli mobil baru atau mobil bekas? Karena pada prinsipnya, mobil baru dan bekas sama-sama ada plus minusnya.
Dan, agar lebih spesifik lagi… kita ‘bermain’ di segmen mobil kredit.
Kelebihan & Kekurangan Membeli Mobil Baru
Mobil baru pada dasarnya merupakan opsi paling logis ketika kita ingin membeli kendaraan. Namun, dibeberapa produsen, mobil baru sifatnya indent, alias barang akan sampai di tangan konsumen dalam waktu yang terbilang acak. Entah hitungan mingguan, bulanan sampai dengan tahunan.
Mengapa membeli mobil baru, terbilang cukup lama (sampai) di tangan konsumen?
Ini dikarenakan, mobil baru butuh izin edar atau izin jalan seperti STNK, BPKB, Faktur pembelian/penjualan, Asuransi dan surat-surat lainnya.
Ditambah, plat kendaraan yang harus dibuat oleh SAMSAT, tentunya butuh waktu yang terbilang cukup lama. Alasannya, SAMSAT berkolaborasi dan bekerjasama dengan Polisi Republik Indonesia dan PT Jasa Raharja serta Dispenda atau Dinas Pendapatan suatu daerah.
Jadi ini juga alasannya, mengapa membeli mobil baru butuh legalitas yang sah serta agar diakui dijalan. Di STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) saja, setidaknya terdapat 4 komponen, yakni :
- Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB)
- Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ)
- Pajak Kendaraan Bermotor
- Biaya Administrasi
Bagian positifnya, mobil tersebut sudah termasuk pajak untuk 1 tahun kedepan.
Lalu, Bagaimana Soal Mesin?
Dikarenakan mobil baru, sudah tentu mesin lebih bagus, efisiensi bahan bakar terbaik di masanya, serta minim perawatan dan memiliki asuransi yang terbilang panjang.
Kelebihan & Kekurangan Membeli Mobil Bekas
Jika membeli mobil baru butuh proses yang terbilang cukup panjang. Lain halnya jika kita membeli mobil bekas. Dalam hitungan hari atau minggu, lewat serangkaian proses survei, kendaraan yang kita beli akan cepat sampai ditangan kita.
Namun kekurangannya, jika kita membeli mobil bekas—terkadang harga yang kita dapat (secara total), justru lebih mahal ketimbang membeli mobil baru.
Mengapa bisa begitu?
Ini dikarenakan, mobil bekas rawan secara mesin, bodi dan sejenisnya. Sehingga, baik pihak asuransi ataupun leasing, meminimalisir resiko finansial dengan cara membebankan ke konsumen.
Jadi tak usah heran, terkadang DP (Down Payment) mobil bekas malah lebih mahal ketimbang kita membeli mobil baru.
Apalagi, belakangan ini yang saya jumpai, tenor kredit yang awalnya 4 tahun, sekarang menjadi 5 tahun di skema yang sama. Sehingga, hitungan bunga dan denda semakin tinggi. Entah mobil baru atau bekas.